BLOG
INDUK : diklik
4.http://www.youtube.com/watch?v=vLwdbpKkhZg kotak meter
m-rasyadsdncenlecen2pakongpamekasan.blogspot.com
Blog Bahasa Madura SD: mrasyadsdncenlecen2pakong.blogspot.com
Blog Satuan Ukuran utk SD: mrasyadpakongpamekasan.blogspot.com
Blog Masakan Madura: mrasyadsdncenlecen2pkg.blogspot.com
POMPA AIR SPIRAL SISTEM INJEKSI UDARA
Nomor Permohonan HKI: S-00200900018
( M. RASYAD, SDN Cenlecen 2,Pakong-Pamekasan-Madura-Indonesia)
URAIAN LENGKAP GAMBAR
Dalam uraian ini 23 peralatan dalam pompa spiral sistem injeksi udara akan diuraikan sbb:
1. As
As bahan pipa air dari besi garis tengah 2,4 cm dan panjang 144 cm. Pada bagian sisi kedua ujungnya dilubangi dengan garis tengah 2 cm dan jarak lubang dari ujung pipa sejauh 11,5 cm. As ini nanti dicabangkan ke lilitan slang dengan menggunakan cabang as. As digunakan untuk poros kincir dan sekaligus untuk saluran keluar masuknya air. Agar air yang masuk ke dalam pipa as terpisah dengan air yang keluar dari pipa as maka lubang pipa as pada bagian tengah-tengahnya disumbat dengan karet.
2. Cabang as
Cabang as bahannya dari pipa air terbuat dari besi dengan garis tengah 2 cm dan panjang 6 cm sebanyak 2 batang. Masing-masing cabang as ini dilas pada lubang boran as dekat kedua ujung as. Pengerjaan pengelasan dilakukan setelah jangkar as dan piringan dipasang pada as. Satu cabang as yang berada dibagian saluran pemasukan air digunakan untuk menghubungkan as dengan alat injeksi udara yang dihubungkan dengan salah satu ujung lilitan slang pada rengrengan sedangkan cabang as yang satunya lagi yang berada dibagian saluran pengeluaran air digunakan untuk menghubungkan as dengan ujung lilitan slang yang lainnya.
3. Jangkar as
Jangkar as berbentuk cakar dari paku berukuran 6 mm x 16 cm sebanyak 2 buah rangkaian yang masing-masing rangkaian jangkar as terdiri dari 4 batang paku yang ujung-ujungnya dibengkokkan sepanjang 4 cm. Caranya masing-masing paku dilas pada as dekat kedua cabang as sebelah dalam membentuk cakar yang jaraknya 17,5 cm dari cabang as. Jangkar as ini gunanya untuk menyangga piringan agar tidak miring atau goyah.
4. Piringan
Piringan berbentuk bundar dibuat dari papan kayu jati berukuran 36 cm x 36 cm x 2 cm sebanyak 2 buah. Masing-masing piringan tersebut pada bagian pinggirnya dibuat celah-celah seukuran ketebalan kayu reng dengan jarak sama sebanyak 8 buah dan pada bagian tengah diberi lubang kecil dengan garis tengah 2,4 cm untuk tempat as. Selanjutnya setelah kedua piringan dibuat lalu dipasang pada kedua jangkar as dengan memasukkan ujung as pada masing-masing lubang piringan kemudian piringan dirapatkan pada jangkar as dengan menancapkan ujung-ujung paku jangkar as hingga menembus piringan yang sebelumnya telah dilubangi. Kedua piringan yang berjarak 82 cm tersebut digunakan untuk menyangga rengrengan tempat lilitan slang.
5. Ruji-ruji
Ruji-ruji bahannya menggunakan kayu reng jati panjang 47 cm sebanyak 16 batang. Masing-masing sebanyak 8 batang ruji-ruji disekrup pada masing-masing piringan dengan bentuk menjari gunanya untuk menyangga sudu-sudu kincir.
6. Rengrengan
Rengrengan bahannya dari kayu reng jati panjang 90 cm sebanyak 8 batang. Masing - masing batang rengrengan dipasang melintang sejajar as dengan ujung-ujungnya dipaku pada celah-celah pinggiran kedua piringan gunanya untuk menyangga lilitan slang.
7. Sudu-sudu kincir
Sudu-sudu kincir menggunakan papan kayu jati berukuran 94 cm x 19 cm x 1,5 cm sebanyak 8 lembar. Sudu-sudu kincir disekrup pada ujung ruji-ruji dikedua piringan setelah slang dililitkan pada rengrengan gunanya sebagai dayung kincir.
8. Klaher
Klaher sebanyak 2 buah dengan lubang bergaris tengah 2,5 cm dan garis tengah bagian luar 5,2 cm, masing-masing dilem pada kedua ujung as dekat cabang as dengan jarak 6 cm dari cabang as dan 5,5 cm dari ujung as gunanya untuk bantalan pelicin as kincir. Khusus untuk klaher yang dipasang pada ujung as dibagian saluran pengeluaran air selain sebagai pelicin as kincir juga digunakan sebagai penghubung antara tabung pengeluaran dengan as kincir.
9. Lilitan Slang
Lilitan slang pada pompa berfungsi sebagai penyedot air sungai. Lilitan slang bahannya dari slang plastik berukuran 3/4 inchi dengan panjang 50 m. Pemasangannya, slang dililitkan pada rengrengan yang melingkungi as.
Arah lilitan slang:
Dilihat dari saluran pemasukan air, lilitan slang searah dengan putaran jarum jam tetapi berbeda arah dengan putarannya sendiri. Bila dilihat dari saluran pengeluaran air maka arah lilitan slang searah dengan putarannya sendiri sesuai putaran jarum jam.
Catatan:
Untuk ujung lilitan slang yang akan dihubungkan dengan alat injeksi udara yang ada dibagian saluran pemasukan air terlebih dahulu disambung dengan slang yang tebal dan bening ukuran 3/4 inchi dengan panjang 150 cm. Tujuannya agar gerakan gelembung-gelembung udara dan air di dalam lilitan slang dapat dilihat dengan jelas sehingga kelancaran aliran air di dalamnya dapat diketahui. Sedangkan dipilihnya slang yang tebal agar slang tidak mudah kempis disaat terjadi penurunan tekanan udara di dalam lilitan slang.
10. Slang saluran pemasukan
Slang saluran pemasukan menggunakan slang dari plastik berukuran 3/4 inchi dengan panjang 125 cm dipilih dari bahan yang berkualitas, tebal, dan bening yang salah satu ujungnya dihubungkan langsung dengan ujung as di bagian saluran pemasukan sedangkan ujung yang lainnya dicelupkan ke dalam air. Slang tersebut digunakan untuk saluran pemasukan air yang paling depan.
11. Klep
Klep dari plastik ukuran 3/4 inchi dipasang pada ujung slang saluran pemasukan yang dicelupkan ke dalam air gunanya untuk menahan air di dalam slang agar tidak turun kembali.
12. Per
Per dari kawat jemuran pakaian ukuran 3,5 mm x 125 cm. Pembuatannya dengan cara melilitkan kawat tersebut pada buluh bambu yang bergaris tengah 5,5 cm. Per ini diselubungkan pada slang saluran pemasukan dengan pangkalnya yang diganjalkan pada klaher agar per tidak lepas saat slang berputar bersama as. Pada prinsipnya per ini digunakan untuk menyangga slang agar tidak bergerak bebas ketika slang berputar bersama as.
13. Tulang Per
Tulang per bahannya dipilih dari besi beton berukuran 7 mm x 1,5 m. Pada bagian pangkalnya dibuat cabang agar tulang per tersebut setelah dipasang dapat dicantolkan pada kedua lubang pipa di atas canggah penyangga. Tulang per ini gunanya untuk memperkuat per dan slang agar tidak mudah digoyang oleh arus air sungai.
Cara memasang tulang per cukup dengan mencantolkan cabangnya pada kedua lubang pipa di atas canggah penyangga kemudian diikatkan di atas sepanjang per sehingga per dan slang kelihatan menggantung dibawah tulang per.
14. Alat Injeksi Udara dan Alat Pancingan Air
Alat injeksi udara (penyetel udara) yang menyatu dengan alat pancingan air berfungsi sebagai pengatur masuknya udara ke dalam lilitan slang sehingga dapat mengaktifkan pompa dengan cara kerja penurunan tekanan udara di dalam lilitan slang. Untuk memperoleh alat tersebut digunakan tutup tangki kompor solderan bekas dengan garis tengah 2,3 cm dan tinggi 2,5 cm, dimana pada tutup tangki kompor solderan tersebut terdapat alat pembuang udara yang menyatu dengan alat untuk mengisi minyak tanah. Kedua alat tersebut digunakan sebagai alat injeksi udara dan alat pancingan air dengan terlebih dahulu alat tersebut dilas pada sepotong pipa air dari besi yang bergaris tengah 2 cm dan panjang 13 cm dengan pengelasan ditepatkan pada lubang boran dibagian tengah sisi pipa yang telah dilubangi. Selanjutnya salah satu ujung pipa dari alat tersebut dilas pada cabang as di bagian saluran pemasukan air sedangkan ujung yang lainnya dihubungkan dengan ujung lilitan slang pada rengrengan.
Alat pancingan air yang menyatu dengan alat injeksi udara digunakan untuk memasukkan air ke dalam lilitan slang sebagai air pancingan.
15. Tabung Pengeluaran
Tabung pengeluaran menggunakan pipa air dari besi dengan garis tengah 4,6 cm dan panjang 14 cm sebanyak satu batang. Salah satu ujungnya pada bagian pinggirnya dibengkokkan keluar sedikit dengan menggunakan palu. Bengkokan ini nanti akan digunakan untuk menghubungkan tabung pengeluaran dengan klaher di ujung as pada bagian saluran pengeluaran air dengan menggunakan lem. Kemudian pada bagian sisi tabung pengeluaran dilubangi dengan garis tengah 1,7 cm untuk dihubungkan dengan pipa pengeluaran. Dengan pemasangan tabung pengeluaran tersebut maka air dapat ditampung dan disalurkan keluar melalui slang lain yang disambungkan pada pipa pengeluaran yang terhubung pada tabung pengeluaran sehingga air dapat dialirkan ke tempat jauh untuk usaha kegiatan pengairan.
16. Pipa Pengeluaran
Pipa pengeluaran bahannya pipa air dari besi dengan garis tengah 1,7 cm dan panjang 12 cm sebanyak 1 batang. Pipa pengeluaran ini dilas pada lubang di sisi tabung pengeluaran yang telah dilubangi gunanya untuk menghubungkan tabung pengeluaran dengan slang lain yang akan digunakan untuk mengalirkan air ke tempat jauh dalam usaha kegiatan pengairan.
17. Pelampung, 18. Bingkai Pelampung dan 23. Cantolan Tali
Pelampung bahannya cukup menggunakan kaleng bekas minyak goreng yang masih baik dan tidak karatan atau bocor. Ukuran kaleng 35 cm x 23,5 cm x 23,5 cm sebanyak 8 buah. Sebelum digunakan kaleng dicat terlebih dahulu agar tidak cepat karat. Kemudian kaleng dirangkai dengan dilas menjadi dua rangkai. Tiap rangkainya terdiri dari 4 kaleng sehingga diperoleh sepasang rangkaian kaleng. Rangkaian kaleng ini nanti digunakan sebagai pelampung pompa yang diletakkan sejajar disamping kanan-kiri kincir gunanya untuk mengapungkan pompa diatas air.
Bingkai pelampung bahannya dari besi siku dengan ukuran 3 cm x 3 cm x 3 mm x 9,55 m yang dipotong-potong menjadi 8 batang, yaitu panjang 140 cm sebanyak 4 batang, panjang 174 cm sebanyak 2 batang dan panjang 23,5 cm sebanyak 2 batang. Batangan-batangan besi siku tersebut dirangkai dengan cara dilas membentuk jaring-jaring, yaitu: 4 batang yang panjangnya 140 cm diletakkan sejajar dua-dua secara berpasangan dengan jarak dalam pasangan selebar kaleng (23,5 cm). Sedangkan jarak antara dua pasangan sama dengan jarak dari batas tengah antara klaher dan cabang as kiri sampai kebatas tengah antara klaher dan cabang as kanan yaitu sejauh 127 cm. Sedangkan yang 2 batang dengan panjang 174 cm dilas pada kedua ujung dari masing-masing pasangan. Kemudian yang 2 batang terpendek dengan panjang 23,5 cm dilas melintang memotong pada kedua pasangan tepat ditengah-tengahnya. Nantinya bingkai pelampung ini dilas pada bagian atas pelampung gunanya untuk menyatukan pelampung agar tidak dicerai beraikan oleh arus air sungai.
Cantolan tali bahannya dari besi beton ukuran 7 mm x 15 cm sebanyak 3 batang masing-masing dilengkungkan membentuk busur kemudian dilas pada bagian sisi depan pojok kanan-kiri dan tengah bingkai pelampung gunanya untuk tempat mengikat tali kekang pompa.
19. Tiang Penyangga
Tiang penyangga bahannya dari pipa air yang terbuat dari besi dengan garis tengah 2 cm dan panjang 22 cm sebanyak 2 batang. Pada salah satu ujungnya di bagian sisinya masing-masing batangan tiang penyangga diberi lubang dengan ukuran garis tengah 7 mm untuk tempat mur baut setelan tiang penyangga yang berukuran 7 mm x 1,5 cm. Nantinya masing-masing tiang penyangga dilas pada bagian atas bingkai pelampung gunamya untuk menyangga pompa di atas pelampung.
20. Canggah Penyangga
Canggah penyangga bahannya pipa air dari besi dengan garis tengah 4 cm dan panjang 11 cm. Pipa tersebut dibelah menjadi dua keping yang sama. Diatas kedua belahan pipa tersebut masing-masing diberi 2 batang potongan paku besar dengan panjang 4,4 cm yang diletakkan sejajar dengan jarak yang berbeda. Yang satu berjarak 6 cm dan yang lainnya berjarak 4 cm. Kedua pasangan paku yang diletakkan sejajar tadi dilas pada belahan pipa masing-masing. Kedua belahan pipa yang telah dilas dengan paku tersebut nanti akan digunakan untuk menyangga kedua klaher yang terpasang pada as. Agar nanti canggah penyangga ini tidak bersinggungan dengan as kincir dan tabung pengeluaran maka sisi canggah pada bagian atasnya dicekungkan dengan cara dikikir sesuai keperluan. Posisi letak kedua canggah penyangga berada tepat di bawah klaher kanan-kiri kincir. Khusus canggah penyangga yang memiliki batangan paku berjajar yang berjarak lebih besar diletakkan di bawah klaher pada bagian saluran pemasukan air, sedangkan canggah penyangga yang satunya diletakkan di bawah klaher bagian saluran pengeluaran air. Untuk canggah penyangga yang berada disaluran pemasukan air dilengkapi dengan alat pencantol tulang per yang digunakan untuk menahan tulang per agar tidak mudah lepas disaat per dan slang saluran pemasukan digoyang oleh arus air sungai. Alat tersebut berupa dua batang pipa kecil dengan ukuran garis tengah 1,2 cm dan panjang 5 cm yang keduanya dilas pada sisi atas canggah penyangga di sisi kanan-kiri batangan paku berjajar dengan posisi tidur sejajar paku.
21. Tangkai Canggah Penyangga
Tangkai canggah penyangga bahannya pipa air dari besi dengan garis tengah 1,6 cm dan panjang 22 cm sebanyak 2 batang. Masing-masing salah satu ujungnya dilas pada sisi lengkung bagian bawah canggah penyangga tepat ditengah-tengahnya gunanya untuk dapat mendudukkan canggah penyangga pada tiang penyangga.
22. Setelan Tiang Penyangga
Setelan tiang penyangga bahannya mur dan baut dari besi ukuran 7 mm x 1,5 cm sebanyak 2 pasang yang masing-masing untuk baut dilas pada lubang boran yang terdapat di sisi ujung masing-masing pipa tiang penyangga sedangkan untuk masing-masing mur dipasang pada baut yang telah dilas pada masing-masing pipa tiang penyangga. Mur dan baut tersebut digunakan untuk mengatur ketinggian posisi pompa di atas air.
23. Cantolan Tali (sudah diuraikan di atas)
Perakitan
Komponen tersebut diatas dari no.1 sampai no.16 setelah dibuat satu persatu kemudian dirakit menjadi satu kesatuan yang utuh sehingga menjadi sebuah pompa spiral yang lengkap dengan kincirnya. Kemudian komponen lainnya seperti no.17 sampai no.23 yang merupakan komponen anjungan pompa setelah dibuat dilakukan perakitan sebagai berikut: Bingkai pelampung dilas pada sisi bagian atas pelampung dengan lebih dahulu menempatkan kedua pelampung dalam posisi sejajar yang jarak antara keduanya sama dengan jarak kedua pasang batang besi yang sejajar di dalam bingkai pelampung. Kedua tiang penyangga yang bagian ujungnya tidak digunakan sebagai tempat setelan tiang penyangga masing-masing dilas pada kedua batang besi di bingkai pelampung yang letaknya memotong di tengah-tengah pada masing-masing pasangan batang besi yang sejajar di dalam bingkai pelampung. Jarak antara tiang penyangga ketiang penyangga sama dengan jarak dari klaher ke klaher di kedua ujung as. Jadi pengelasan kedua tiang penyangga harus lurus betul dengan kedua klaher yang melekat di kedua ujung as, jika tidak maka klaher tidak dapat didudukkan secara pas pada kedua canggah penyangga. Setelah pengelasan tiang penyangga selesai, maka canggah penyangga yang telah dilas dengan tangkai canggah penyangga didudukkan pada pipa tiang penyangga. Untuk canggah penyangga yang memiliki alat pencantol tulang per didudukkan pada tiang penyangga sebelah kanan di bagian saluran pemasukan air sedangkan canggah penyangga yang satunya didudukkan pada tiang penyangga sebelah kiri di bagian saluran pengeluaran air. Kemudian pompa diletakkan diatas anjungannya dengan mendudukkan kedua klaher tepat di atas canggah penyangga sesuai posisinya masing-masing. Selanjutnya ketinggian pompa diatur dengan menggunakan setelan tiang penyangga. Hasilnya dapat dilihat seperti gambar di bawah ini.
mantap idenya...
BalasHapusMau tanya pak...pemasangan klaher di pipa as pengeluaran agar bisa tersambung ke tabung pengeluaran, terima kasih pak
BalasHapusMantap sekali boleh diajar om
BalasHapusKurang paham....
BalasHapusSaya kira cuman memutar slang dibuat spiral supaya mengisi udara tuk menyedot air dan menyemprotkanya...apa yah